CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 09 Juni 2009

. dEtik-dEtik kEmErdEkaaN nEgaRa Qita. .


Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh FatmawatiIndonesia Raya.[3]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional. beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.[4]


Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Isi Teks Proklamasi

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta


Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.

Naskah Otentik

Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45
Wakil2 bangsa Indonesia.

Peringatan 17 Agustus 1945

Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing.

Lomba-lomba tradisional

Perlombaan yang seringkali menghiasi dan meramaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan di kampung-kampung/ pedesaan diikuti oleh warga setempat dan dikoordinir oleh pengurus kampung/ pemuda desa

Peringatan Detik-detik Proklamasi

Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka dipimpin oleh Presiden RI selaku Inspektur Upacara. Peringatan ini biasanya disiarkan secara langsung oleh seluruh stasiun televisi. Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene, pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah Proklamasi, dll. Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih.

Kamis, 04 Juni 2009

. BiogRaFi D'maSiv yegH. .


d'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada 3 Maret 2003. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum). Album pertamanya ialah Menuju Nirwana. Grup musik ini berhasil memenangkan A Mild Live Wanted.
Di ajang Dahsyat Award pada 19 April 2009, d'Masiv berhasil mendapatkan penghargaan pada kategori Lagu Terdahsyat untuk lagu "Cinta Ini Membunuhku".


d'Masiv sempat diberitakan sebagai penjiplak karya musik band lain. Kredibilitas Anugerah Musik Indonesia Ke-12 tahun 2009 sempat diragukan hanya karena memasukkan nama band ini sebagai salah satu unggulan peraih penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik. Tak kurang dari anggota Dewan Pengarah AMI Seno M. Hardjo sendiri mengakui pihaknya kecolongan dengan masuknya D’Masiv.
Lagu yang berjudul Dilema dianggap mencontek hampir semua bagian dari lagu Soldier’s Poem yang dibawakan band populer asal Inggris,
Muse. Lagu Dan Kamu, misalnya, dianggap menjiplak Head Over Heels (In This Life) milik band Switchfoot asal San Diego, Amerika Serikat. Lagu Switchfoot lainnya yang berjudul Awakening dicontek intro dan ketukan ritmenya dalam lagu Diam Tanpa Kata.
Intro lagu Luka Ku sangat mirip dengan Drive-nya
Incubus. Intro lagu Cinta Sampai di Sini juga persis dengan Into The Sun milik band Lifehouse dari Los Angeles, AS. Semua lagu itu ada di album perdana D’Masiv yang berjudul Perubahan. [1]
Di YouTube, beredar video rekaman yang menjajarkan lagu-lagu band tersebut dengan lagu yang dianggap telah dijiplak
[2][3]. Selain itu, sampul album d'Masiv juga dianggap meniru sampul album Aerosmith [4].


. BiogRaFi idoLa guW nnEc. .


Ahmad Adly Fairuz
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 14 April 1987


Ahmad Adly Fairuz yang dikenal dengan nama Adly Fairuz melejit berkat sinetron CINTA FITRI. Kini tak hanya sebagai pemain sinetron, Adly juga dikenal sebagai penyanyi berkat reality show Supermama Selebconcert. Dalam acara itu, Adly dan Mama Lutfiah berhasil mengalahkan Indra L Bruggman – Mama Mimi dan Yadi Sembako – Mama Suhana. Memang musik bukan hal asing bagi Adly karena sejak kecil dia telah bermain musik bersama teman-temannya. Bahkan kini Adly tergabung dalam sebuah band, The Adly's Band bersama Firman (gitar), Fuse (bass) dan Aries (drum). Pria kelahiran Jakarta, 14 April 1987 ini menjadi bintang sinetron berawal dari ketidaksengajaan. Saat itu putra pasangan H. Agus Irianto dan Hj. Lutfiah ini mengantar salah satu saudaranya untuk casting. Tak hanya saudaranya, Adly pun ditawari ikut dan berhasil lolos.Keberuntungan mengiringi sulung lima bersaudara ini. Setelah bermain dalam FTV pertamanya, TEMAN SAHABAT CINTA, Adly sering mendapat tawaran bermain sinetron, antara lain, TIKUS KUCING MENCARI CINTA dan MILIADER GESER PAGER. Sampai akhirnya mendapat peran sebagai Aldo dalam CINTA FITRI yang membesarkan namanya. Tak hanya itu, CINTA FITRI juga mempertemukan Adly dengan Shireen Sungkar yang kini menjadi kekasihnya.Tak hanya sukses CINTA FITRI dan CINTA FITRI season 2, tapi karir bermusik Adly juga makin bersinar. Single The Adly's Band berjudul Maafkan Cinta akan segera dirilis bersama album perdana mereka.Di bawah label Nagaswara, Adly bersama band The Adlys meluncurkan album perdana, dengan titel PERJALANAN HIDUP. Dua lagu yang di ada di dalam album perdana ini, masuk menjadi soundtrack film COBLOS CINTA, yakni lagu Kemenangan dan Let It Flow.